NARRATIVE TEXT
Apa Itu Teks Naratif (Narrative Text)?
Narrative text adalah salah satu jenis teks yang menceritakan rangkaian peristiwa dengan sistem kronologis atau saling terhubung.
Narrative text umumnya bersifat imajinatif, alias tidak nyata.. Contoh narrative text adalah cerita Cinderella.
Teks naratif seringkali disamakan dengan cerpen bahasa Inggris. Mungkin hal tersebut tidak salah, tetapi terdapat beberapa perbedaan, loh.
Lalu, apakah novel fiksi bisa dikatakan sebagai teks narasi? Benar, sebuah cerita dalam novel yang bersifat fiktif bisa dikatakan sebagai teks narasi. Teks ini juga sering dijadikan sebagai cerita untuk melakukan story telling bahasa Inggris.
Tujuan Narrative Text (Purpose/Function of Narrative Text)
Fungsi sosial dari narrative text adalah untuk menghibur audiens atau pembaca. Maka dari itu, jenis teks yang satu ini cocok untuk anak kecil maupun remaja dan dewasa.
Tujuan dari narrative text ini sama dengan recount text, lho. Tapi, kalau narrative text kan ceritanya khayalan, sedangkan recount text adalah cerita nyata.
Perbedaan Narrative Text dengan Descriptive Text
Beberapa perbedaan narrative text dan descriptive text:
1. Bentuk penceritaan
Dalam teks naratif, cerita disajikan secara berurutan dari satu kejadian ke kejadian lain sehingga membentuk sebuah kisah yang terpadu. Sementara itu, teks deskripsi lebih berfokus pada penggambaran suatu objek secara detail.
2. Model penceritaan
Kalau kamu perhatikan, teks naratif selalu menceritakan tentang sebuah topik yang dilakukan oleh tokoh (pelaku) dengan berbagai karakter. Makanya, pada teks yang satu ini terdapat konflik atau kejadian sebab akibat.
Nah, hal ini tentu berbeda dengan teks deksripsi yang cenderung lebih terstruktur dan detail dalam menjelaskan suatu hal.
3. Penggambaran sifat
Pada teks narasi, penulis akan menuliskan sebuah cerita yang lengkap dengan runtutan peristiwa. Karena bersifat fiktif, maka sifat-sifat yang akan muncul bisa jadi eksplisit atau implisit, tergantung bagaimana sudut pandang sang author.
Kalau teks deskripsi lebih cenderung mendeskripsikan sebuah objek dengan rinci, yang mana sudah jelas nanti di dalamnya akan memuat banyak kata sifat.
4. Tujuan teks
Selain untuk menghibur pembaca, tujuan lain dari teks naratif adalah supaya pembaca mendapatkan pengetahuan, manfaat, atau pelajaran yang baru.
Sementara itu, teks deskripsi lebih bertujuan agar pembaca dapat membayangkan dengan jelas mengenai objek yang digambarkan oleh penulis.
Persamaan Narrative Text dengan Descriptive Text
Persamaan narrative text dengan descriptive text adalah penyajiannya sama-sama melibatkan panca indera sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan dalam teks.
In case descriptive text, artinya seolah-olah pembaca bisa melihat langsung objek yang diceritakan dalam teks.
Generic Structure of Narrative Text (Struktur Teks Naratif)
Ada empat struktur teks naratif (generic structure of narrative text), yaitu:
1. Orientation
Dalam bahasa Indonesia, orientation berarti pengenalan. Jadi, pada paragraf awal narrative text biasanya berisi perkenalan tokoh dan latar yang terlibat dalam isi cerita. Dalam hal ini, latar bisa menjadi tempat kejadian serta waktu cerita.
2. Complication
Bagian ini akan mulai masuk pada paragraf yang menceritakan terkait awal mula masalah suatu peristiwa atau kejadian.
Karena bersifat kronologis, maka masalah yang muncul di awal akan berlanjut menjadi rentetan alur cerita panjang yang mengandung konflik, klimaks, serta anti klimaks. Oh ya, untuk memudahkanmu, begini susunan dalam complication:
- Problem, yaitu paragraf atau kalimat yang mulai menjurus pada masalah dari suatu cerita.
- Conflict, lebih kompleks lagi, setelah ada masalah, maka cerita akan berlanjut pada konflik. Di bagian ini, audiens akan dibuat penasaran dengan apa yang terjadi antara satu tokoh dengan tokoh lainnya.
- Climax, yaitu puncak konflik yang menjadi sorotan utama dalam narrative text.
- Anti-climax, dalam bahasa Indonesia, bagian ini biasa disebut juga sebagai penurunan konflik. Jadi, konflik akan berkurang secara pelan.
- Solution, sesuai dengan namanya yaitu solusi, maka paragraf dalam bagian solution akan menjelaskan tentang penyelesaian dari konflik yang sudah diceritakan sebelumnya.
Dalam hal ini, complication terbagi ke dalam tiga konflik, yaitu:
- Natural conflict, konflik alam atau antar semesta.
- Social conflict, konflik antar tokoh atau pelaku.
- Psychological conflict, konflik pada batin atau diri sendiri.
3. Resolution
Resolution adalah akhir dari cerita atau kesimpulan dari cerita. Paragraf ini bisa menjadi penjelasan lanjutan dari solution.
Dalam bagian ini, penulis juga dapat menggambarkan apakah narrative text yang dibuat akan berakhir dengan sad ending atau happy ending.
4. Re-orientation
Sebetulnya struktur yang satu ini tidak wajib ada di narrative text. Namun, umumnya kalimat dalam paragraf ini akan menceritakan kondisi terakhir sang tokoh dalam cerita, atau bisa juga berisi tentang pelajaran dan pesan moral yang dapat diambil oleh pembaca untuk diimplementasikan dalam kehidupan nyata.
Ciri-Ciri Narrative Text (Characteristics of Narrative Text)
Ada beberapa karakteristik dan ciri-ciri narrative text yang bisa kamu jadikan sebagai acuan untuk membedakan jenis teks ini dengan teks yang lainnya. Ciri-cirinya yaitu:
- Umumnya narrative text menceritakan sebuah kisah yang sudah terjadi di masa lalu.
- Biasanya teks naratif adalah berupa cerita-cerita yang populer di kalangan masyarakat umum, seperti kisah The Mouse-deer and Crocodile, The Rabbit and Turtle, etc. Pasti kamu sudah tidak asing dengan kedua contoh teks naratif dalam bahasa Inggris tersebut, bukan?
- Narrative text tak jarang dibagi ke dalam beberapa sekuel, baik yang sederhana maupun kompleks. Artinya, ada beberapa teks naratif yang memang ceritanya dibuat secara bersambung atau berkelanjutan antara bagian satu dengan bagian lainnya.
- Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu ciri paling mencolok dalam teks naratif adalah teks ini bertujuan untuk menghibur pembaca. Selain itu, ada pun tujuan lainnya adalah berbagi pengalaman pada audiens.
Jenis-Jenis Narrative Text (Types of Narrative Text)
Jenis-jenis dari narrative text cukup banyak nih, guys. Namun, sepertinya kamu sudah cukup familiar. Pasalnya, ada beberapa jenis teks naratif yang sudah sering kita dengar sejak usia dini.
Berikut ini jenis jenis narrative text:
1. Fairy tale
Singkatnya, fairytale adalah dongeng dengan genre cerita fantasi atau tidak nyata. Fairytale biasanya berbentuk cerita rakyat atau cerita anak-anak yang kisahnya diselimuti oleh keajaiban. Contohnya Snow White, Thumbelina, Timun Mas, dan Cinderella.
2. Folktale/Folklore
Hampir sama dengan fairytale, folktale atau folklore adalah cerita rakyat yang bersifat turun temurun. Selain itu, biasanya folktale ini menyebar dari mulut ke mulut, sehingga akan diceritakan secara turun menurun hingga menjadi bagian dari tradisi masyarakat. Salah satu contoh ceritanya adalah Malin Kundang.
3. Legend
Legend adalah cerita legenda yang berasal dari perpaduan antara fairy tale dengan folktale. Kalau kamu pernah membacanya, salah satu contoh dari cerita legend adalah The Legend of Surabaya.
Yap! Jadi, legenda adalah sebuah cerita rakyat yang banyak dianggap nyata oleh masyarakat karena ada kandungan heroik di dalamnya. Umumnya, legenda mengisahkan tentang bagaimana asal usul suatu tempat bisa terbentuk. Contoh lainnya adalah Story of Lake Toba.
4. Myth
Yap, ada pula jenis dari narrative text adalah myth atau mitos. Sebetulnya, jenis narrative text yang satu ini tidak berbeda jauh dengan folktale. Namun, bedanya adalah terkadang myth dapat kita temukan juga di kehidupan masa kini. Biasanya masyarakat menganggap bahwa cerita mitos benar-benar terjadi, contohnya cerita Aji Saka dan Dewata Cengkar.
5. Science fiction
Science fiction biasa disingkat sebagai Sci-Fi, adalah cerita yang berkisah mengenai fiksi ilmiah. Jenis teks ini biasanya berhubungan dengan konsep imajinatif dan masa depan menggunakan sains dan teknologi canggih.
6. Romance
Romance atau love story adalah narrative text yang berisi mengenai perjuangan cinta si tokoh utama. Contohnya Romeo and Juliet dan I’m One of Those Fool Man.
7. Horror stories
Narrative text selanjutnya adalah horror stories. Cerita horror adalah cerita yang berisi mengenai kisah-kisah seram seperti hantu dan makhluk-makhluk astral lainnya yang banyak digemari oleh masyarakat.
8. Fable
Pernah dengar cerita atau kisah-kisah yang tokoh utamanya adalah binatang? Nah, itu namanya narrative text jenis fabel. Biasanya teks ini banyak ditujukan untuk anak-anak sebagai pengantar tidur.
9. History
Selain tujuh jenis di atas, sejarah juga merupakan salah satu contoh dari narrative text, loh. Seperti yang kita tahu, sejarah merupakan cerita tentang peristiwa dan yang terjadi di masa lalu lengkap dengan kronologis tempat, tokoh, dan waktu kejadiannya.
10. Slice of life
Iya, kalau dalam bahasa Indonesia, slice of life bisa diartikan sebagai “potongan kehidupan”. Tapi, pengertian sebenarnya tentang slice of life adalah teks yang berisi tentang kegiatan sehari-hari penulis atau tokoh imajinatif yang diciptakan oleh penulis. Salah satu contoh terkenal dari jenis teks yang satu ini adalah True Friends.
11. Personal experience
Jenis narrative text lainnya adalah personal experience atau pengalaman pribadi penulis. Dalam jenis teks yang satu ini, penulis dapat menuangkan apa yang telah dialami oleh dirinya ke dalam suatu cerita menarik yang dapat dinikmati oleh orang lain.
Unsur/Kaidah Kebahasaan Narrative Text
1. Simple Past Tense
Hayo, masih ingat apa itu simple past tense? Itu, loh, tenses yang digunakan untuk menceritakan masa lampau.
Nah, karena erat kaitannya dengan kisah atau cerita di masa lampau, maka tenses yang paling umum dipakai dalam narrative text adalah past tense dengan perubahan bentuk kata kerja menjadi Verb 2.
2. Action Verb
Kalau kamu sudah mengetahui semua jenis kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris, pasti sudah familiar dengan action verb, kan?
Action verb adalah jenis kata kerja untuk menyatakan suatu aksi atau kegiatan yang tampak dan bisa dilihat oleh orang lain. Action verbs umum digunakan dalam teks naratif untuk menceritakan kronologis kejadian dan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh tokoh di dalam cerita.
Selanjutnya, dilansir dari Teach Starter, action verb adalah kata kerja untuk mengungkapkan sesuatu yang dapat dilakukan atau dilakukan oleh seseorang, hewan, objek, atau kekuatan alam, seperti dalam, “The water gurgled all the way down the sink.” (Air menggelegak sampai ke bak cuci). Contoh lain action verb yang menggunakan simple past tense adalah sent, killed, etc.
3. Saying and Thinking Verb
Selain menggunakan action verb, kata kerja lainnya yang sering muncul dalam teks naratif adalah saying and thinking verb. Saying verb adalah kata kerja untuk mengindikasikan tindakan speaking, contohnya tell, say, etc.
Sementara itu, thinking verb adalah kata kerja yang berfungsi untuk menginformasikan pada pembaca tentang apa yang dipikirkan oleh tokoh cerita mengenai suatu peristiwa dalam cerita. Contoh verb-nya adalah thought.
4. Conjunction of Time
Karena teks naratif adalah cerita yang berbentuk kronologis, maka kamu bisa menggunakan conjunction of time untuk menghubungkan alur dari setiap latar waktu yang berbeda, sederhananya untuk mengurutkan kejadian-kejadian.
Conjunction of time adalah kata hubung dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan keterangan waktu. Contohnya adalah before, after, as soon as, until, till, dan masih banyak lagi.
5. Adjective
Seperti yang kita tahu, adjective adalah kata sifat. Biasanya, dalam teks naratif, kata sifat ini berperan untuk menggambarkan atau menjelaskan karakteristik spesifik setiap tokoh yang disebutkan dalam cerita. Contoh, Aladdin is a poor man, atau Cinderella is a beautiful girl.
6. Noun
Selanjutnya, dalam teks naratif kita akan sering menemukan noun sebagai kata ganti orang, hewan, atau benda tertentu. Misal, ada teks naratif yang menceritakan tentang Ratu Elizabeth atau tentang Raja William.
Nah, dalam penulisan ceritanya, jika tokoh utama selalu ditulis dengan penyebutan nama asli, pasti akan membosankan, bukan? Jadi, di sinilah noun akan muncul. Misal, Ratu Elizabeth diganti dengan kata “The Queen”, kemudian Raja William diganti dengan “The King”.
Analisis Contoh Narrative Text dalam bahasa Inggris (Example of Narrative Text)
Agar kamu bisa menguasai teks ini dengan lebih mudah, yuk, simak cerita Sangkuriang dalam bahasa Inggris di bawah ini yang merupakan contoh dari teks naratif.
Sekaligus, kita sama-sama kerjakan latihan soal yang ada. Ada berbagai contoh lainnya juga! Let’s go!
1. Contoh Cerita Legend Bahasa Inggris (Cerita Sangkuriang dalam Bahasa Inggris)
Sangkuriang and Dayang Sumbi
Once upon a time, a happy family lived in a kingdom in Priangan Land. They were a father in the form of a dog, his name was Tumang, a mother who was called Dayang Sumbi, and a child who was called Sangkuriang. One day, Dayang Sumbi asked her son to hunt with his lovely dog, Tumang. After hunting all day, Sangkuriang became desperate and worried because he hunted no deer. Then he thought of shooting his dog. After that, he took the dog’s liver and carried it home.
Soon, Dayang Sumbi found out that it was not deer lever but Tumang’s dog. So, She was furious and hit Sangkuriang’s head. In that incident, Sangkuriang got wounded, and a scar was cast away from their home.
Years passed, and Sangkuriang traveled to many places and finally arrived at a village. He met a beautiful woman and fell in love with her. When they were discussing their wedding plans, the woman looked at the wound on Sangkuriang’s head. It matched her son’s wound, who had left several years earlier. Soon she realized that she had fallen in love with her son.
She couldn’t marry him, but how to say it? Then, she found the way. She needed a lake and a boat to celebrate their wedding day. Sangkuriang had to make them one night before sunrise. He built a lake. With dawn just a moment away, the boat was almost complete. Dayang Sumbi had to stop it. Then, she lit up the eastern horizon with flashes of light. It made the cock crowded for a new day.
Sangkuriang failed to marry her. He was outraged and then kicked the boat. It felt over and became the mountain of Tangkuban Perahu Bandung.
Sumber: gatenglishnow.org
2. Analisis Struktur Teks (dalam bentuk latihan soal)
“Once upon a time, a happy family lived in a kingdom in Priangan Land. They were a father in the form of a dog, his name was Tumang, a mother who was called Dayang Sumbi, and a child who was called Sangkuriang.“ Kalimat di atas termasuk ke dalam struktur bagian..
A. Resolution
B. Orientation
C. Re-orientation
Jawabannya adalah B, yaitu orientation, alias pengenalan. Artinya, teks naratif ini akan menceritakan sebuah kisah dengan latar tempat di Pulau Priangan dengan tokoh utama Sangkuriang dan Dayang Sumbi.
Oke, kita lanjut latihan ke-2 ya!
Di bawah ini adalah kalimat yang termasuk ke dalam complication bagian “problem“, yaitu..
A. After hunting all day, Sangkuriang became desperate and worried because he hunted no deer.
B. It felt over and became the mountain of Tangkuban Perahu Bandung.
C. They were a father in the form of a dog, his name was Tumang, a mother who was called Dayang Sumbi, and a child who was called Sangkuriang.
Yap! Jawabannya adalah A, yaitu “After hunting all day, Sangkuriang became desperate and worried because he hunted no deer.” Kalimat ini menunjukkan awal mula permasalahan muncul, yaitu ketika Sangkuriang putus asa karena sudah berburu seharian, tetapi tidak ada hasil yang Ia dapat.
Climax:
Soon, Dayang Sumbi found out that it was not deer lever but Tumang’s dog. So, She was furious and hit Sangkuriang’s head. In that incident, Sangkuriang got wounded, and a scar was cast away from their home.
Years passed, and Sangkuriang traveled to many places and finally arrived at a village. He met a beautiful woman and fell in love with her. When they were discussing their wedding plans, The woman looked at the wound on Sangkuriang’s head. It matched her son’s wound, who had left several years earlier. Soon she realized that she had fallen in love with her son.
She couldn’t marry him, but how to say it? Then, she found the way. She needed a lake and a boat to celebrate their wedding day. Sangkuriang had to make them one night before sunrise.
Anti-climax:
Dayang Sumbi had to stop it.
Solution:
Then, she lit up the eastern horizon with flashes of light. It made the cock crowded for a new day.
Resolution:
Sangkuriang failed to marry her. He was outraged and then kicked the boat.
Re-orientation:
It felt over and became the mountain of Tangkuban Perahu Bandung.
3. Analisis Kaidah Kebahasaan
1. Simple past tense
Contoh:
- A happy family lived in a kingdom in Priangan Land
(Terdapat lived yang merupakan verb 2 dari live.) - Sangkuriang became desperate and worried because he hunted no deer.
(Became adalah verb 2 tipe irregular verb yang kata dasarnya adalah become. Kemudian ada regular verb yaitu worried yang merupakan verb 2 dari worry, lalu hunted adalah verb 2 dari hunt.)
2. Action verb
Contohnya adalah took, carried yang terdapat pada paragraf pertama.
3. Saying and thinking verb
Untuk saying verb seperti asked, lalu untuk thinking verb contohnya adalah though. Kedua contoh ini masih terletak di paragraf pertama.
4. Conjunction of time
Contohnya adalah after (paragraf 1) dan before (paragraf 4)
5. Adjective
Happy family (paragraf 1), beautiful woman (paragraf 3)
6. Noun
Malin Kundang
Once upon a time, in a small village near the sea, there lived a poor widow and her only son named Malin Kundang. Malin was a smart and hardworking boy. He often helped his mother to earn a living.
One day, Malin saw a merchant ship docking at the shore. He was fascinated by the life of the sailors and dreamed of going overseas to seek fortune. With his mother’s reluctant blessing, Malin decided to join the ship and promised to come back for her one day.
Years passed, and Malin worked very hard. He sailed to many places and traded goods. Slowly, he became rich and successful. He married a beautiful woman who came from a noble family. Malin’s life changed completely.
One day, Malin’s ship anchored near his hometown. The villagers recognized him and spread the news. His poor old mother, who had waited for years, hurried to the shore with tears of joy. She was so happy to finally meet her beloved son.
However, when Malin saw his mother, he felt ashamed of her ragged clothes and old appearance. He did not want his noble wife and crew to know that the poor woman was his mother. In front of everyone, Malin denied her.
“Go away, old woman! I don’t know you!” shouted Malin.
The mother’s heart was broken. With deep sadness and pain, she raised her hands to the sky and prayed to God:
“Oh God, if he is truly my son, punish him for his cruelty!”
Suddenly, the sky grew dark, the wind blew hard, and lightning struck. Malin’s magnificent ship was destroyed by the storm. As he tried to save himself, Malin fell on the shore. At that very moment, his body slowly turned into stone.
From then on, people believed that the large rock on the beach was Malin Kundang, the ungrateful son who disobeyed his mother.
Moral Value
We must respect, honor, and love our parents in any condition, because without them we are nothing.
Text Structure of “Malin Kundang”
1. Orientation
- Introduces characters, setting, and background.
- “Once upon a time, in a small village near the sea, there lived a poor widow and her only son named Malin Kundang. Malin was a smart and hardworking boy. He often helped his mother to earn a living.”
👉 Characters: Malin Kundang, his mother
👉 Setting: small village near the sea
👉 Situation: poor family background
2. Complication
- The main problem/conflict begins.
- “One day, Malin saw a merchant ship docking at the shore… With his mother’s blessing, Malin decided to join the ship.”
- Later: “When Malin’s ship anchored near his hometown… his mother came to see him. But Malin denied her, saying, ‘Go away, old woman! I don’t know you!’”
👉 Conflict: Malin becomes rich but refuses to acknowledge his poor mother.
3. Resolution
- The problem is solved (tragic ending).
- “The mother’s heart was broken… She prayed to God to punish him. Suddenly, storm destroyed the ship and Malin turned into stone.”
👉 Resolution: Malin is cursed and turned into stone as punishment.
4. Re-orientation / Moral Value (optional part)
- Concludes the story with a lesson.
- “We must respect, honor, and love our parents in any condition, because without them we are nothing.”
👉 Moral: Obey and respect your parents.
✅ So, the story follows the typical narrative structure:
Orientation → Complication → Resolution → (Moral Lesson).
Language Features of Narrative Text “Malin Kundang”
1. Past Tense (to tell past events)
- “There lived a poor widow and her only son…”
- “Malin worked very hard.”
- “His mother was heartbroken.”
👉 Most verbs are in V2 form (lived, worked, was, turned).
2. Action Verbs (to describe actions/events)
- helped, joined, sailed, traded, married, denied, shouted, cursed, turned.
👉 These show what the characters did.
3. Time Connectors / Sequence Markers (to order events)
- Once upon a time, one day, years passed, one day, however, suddenly, from then on.
👉 These guide the reader through the sequence of the story.
4. Adjectives (to describe characters/places)
- poor widow, smart boy, rich merchant, noble family, ragged clothes, magnificent ship, large rock.
👉 Help make the story more descriptive and vivid.
5. Noun Phrases
- a poor widow, his noble wife, a small village, the large rock.
👉 Common in narratives to describe people/places in detail.
6. Direct Speech (dialogues to bring characters alive)
- “Go away, old woman! I don’t know you!” (Malin)
- “Oh God, if he is truly my son, punish him for his cruelty!” (Mother)
👉 Dialogue makes the story more dramatic and engaging.
7. Moral Expressions / Evaluation
- “We must respect, honor, and love our parents in any condition, because without them we are nothing.”
👉 Provides the moral lesson typical of folk narratives.
Priangan Land, Dayang Sumbi, Sangkuriang, Tumang, Tangkuban Perahu Bandung.